Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

Informasi Tentang Tuberkulosis (TB)

By // Tidak ada komentar:

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis sering disebut TB atau TBC. Kuman mycobacterium tuberculosis masuk ke tubuh manusia melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi tuberkulosis terjadi melalui udara, yaitu melalui percikan dahak pada saat batuk atau bersin yang mengandung kuman – kuman tuberkulosis dari orang yang terinfeksi TB. Jumlah kuman TB yang keluar bersama percikan dahak yang dikeluarkan oleh pasien TB saat bicara = 0 – 200 kuman, saat batuk = 0 – 3.500 kuman, saat bersin = 4.500 – 1.000.000 kuman.

Kuman TB bersifat tidak tahan sinar matahari sedangkan di dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab kuman TB dapat bertahan selama beberapa jam. Kuman TB menyukai daerah yang banyak mengandung oksigen semisal daerah apikal (cranial) paru – paru. Kuman TB  biasanya berupa lemak atau lipid sehingga tahan terhadap asam.

Pasien TB dengan BTA (Basil tahan Asam) positif memberikan risiko penularan yang lebih besar daripada pasien TB dengan BTA negatif. Risiko sesorang terpapar kuman TB ditentukan oleh jumlah percikan dahak dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.


TB dapat menyerang siapa saja, terutama menyerang mereka yang berusia produktif/masih aktif bekerja (15 – 50 tahun) dan anak – anak. TB dapat menyebabkan kematian. Apabila tidak diobati, 50% dari pasien TB akan meninggal setelah 5 tahun. Gejala utama TB adalah batuk terus – menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih. Gejala lainnya seperti batuk bercampur darah, sesak nafas, nyeri dada, badan lemas, nafsu makan berkurang, berat badan turun, demam meriang berkepanjangan dan berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan aktifitas.

Bagi pasien TB paru dewasa, untuk mengetahui apakah seseorang terserang TB perlu dilakukan pemeriksaan dahak. Pemeriksaan dahak dilakukan 3 kali. Yaitu Sewaktu – Pagi – Sewaktu (SPS) dalam 2 hari berturut – turut. Hari pertama, sampel dahak diambil Sewaktu (S) kunjungan pertama ke rumah sakit, pada hari kedua, sampel dahak diambil pada saat bangun tidur Pagi (P) sebelum makan dan minum. Sewaktu (S) mengantar sampel dahak pagi ke rumah sakit, dahak diambil kembali.

Berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya, pasien TB dibagi menjadi beberapa kelompok (tipe) :
1. Pasien Baru
Pasien TB yang belum pernah diobati oleh Obat Anti Tuberkulosis (OAT) atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu).
2. Pasien Kambuh (Relaps)
Pasien TB yang telah sembuh atau mendapat pengobatan lengkap, kemudian dinyatakan sakit TB kembali dengan hasil BTA positif.
3. Pasien Pengobatan setelah putus berobat (Default)
Pasien TB yang putus berobat selama 2 bulan atau lebih, kemudian dinyatakan masih sakit TB dengan hasil BTA Positif.
4. Pasien Gagal (Failure)
Pasien TB yang mulai pengobatan kembali setelah hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan ke – 5 atau lebih, pada masa pengobatan sebelumnya.
5. Pasien Pindahan (transfer In)
Pasien TB yang dipendahkan dari rumah sakit antar kabupaten/kota yang berbeda untuk melanjutkan pengobatannya.
6. Lain – lain
Semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas.


Proses pengobatan TB berlangsung 6 – 8 bulan yang terbagi dalam 2 tahap. Yaitu tahap awal dan tahap lanjutan. Pada tahap awal obat diminum setiap hari selama 2 atau 3 bulan. Pada tahap lanjutan obat diminum 3 kali seminggu selama 4 atau 5 bulan.

Pengobatan TB harus lengkap dan teratur, bila pasien berhenti minum obat sebelum selesai akan berisiko penyakit tidak sembuh dan tetap menularkan ke orang lain, penyakit bertambah parah berakibat kematian, obat anti TB (OAT) yang tersedia tidak mempan/mampu membunuh kuman sehingga perlu penanganan yang lebih mahal dan waktu yang lebih lama.

Upaya pencegahan penularan TB yang terbaik adalah menemukan dan mengobati pasien TB. Upaya pencegahan lainnya adalah :
  1. Minum obat TB secara lengkap dan teratur sampai sembuh
  2. Pasien TB harus menutup mulutnya pada saat bersin dan batuk
  3. Tidak membuang dahak sembarangan, tetapi dibuang di tempat khusus dan tertutup
  4. Menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

Untuk menghindari penularan TB bila anda batuk sebaiknya palingkan wajah dari orang lain dan makanan, tutup hidung dan mulut dengan tisu atau sapu tangan, hindari batuk di tempat keramaian, gunakan penutup mulut dan hidung (masker).

Tuberkulosis (TB) sering terjadi di Indonesia. TB dapat menyebabkan terjadinya kompilasi pada sistim pernafasan dan peredarannya. Penyakit TB ini merupakan penyebab kematian ke – 3 terbanyak di Indonesia. Peran penting masyarakat dan petugas kesehatan sangat lah penting untuk menanggulangi masalah kesehatan ini. Oleh karena itu diperlukan peran aktif petugas dan masyarakat untuk menurunkan angka penularan dan meningkatkan kesembuhan dan penemuan kasus TB di wilayah kita masing – masing.

Sumber : Intisari dari berbagai artikel. 

Informasi Tentang Malaria

By // Tidak ada komentar:
Anopheles albimanus mosquito by Photo Credit James Gathany Content Providers(s) CDC
Indonesia sebagai negara tropis termasuk negara yang rawan terhadap penularan malaria. Sebagian besar wilayah di indonesia masih merupakan daerah endemis malaria. Masih sering juga terjadi kejadian luar biasa (KLB) penularan malaria di wilayah – wilayah di Indonesia.

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yaitu nyamuk anopheles. Penderita malaria dapat mengalami kekurangan darah karena sel darah merah rusak/di makan oleh plasmodium. Setelah diobati biasanya masih ada parasit malaria yang tertinggal di dalam darah. Bila kondisi tubuh sedang buruk, maka sewaktu – waktu malaria dapat kembali lagi.

Akibat kekurangan darah ini daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terkena infeksi penyakit lainnya, produktivitas dan semangat kerja menurun, pertumbuhan otak pada anak terhambat sehingga mengganggu perkembangan kecerdasan anak. Pembuluh darah otak dapat tersumbat sehingga menyebabkan kejang – kejang, hilang ingatan, pingsan sampai koma dan meninggal bila tidak segera di obati. Pada ibu hamil malaria dapat menyebabkan gangguan pada ari – ari (placenta) dengan akibat bayi lahir mati atau bayi lahir dengan Berat badan Rendah (BBLR).

Penyebaran malaria disebabkan oleh :
  1. Parasit sebagai sumber dan nyamuk anopheles sebagai perantara penularan malaria
  2. Perubahan lingkungan yang tidak terkendali, mobilitas penduduk dari dan ke daerah endemis
  3. Perilaku masyarakat yang tidak sehat
  4. Terbatasnya akses fasilitas dan pelayanan kesehatan
Gejala – gejala malaria adalah demam menggigil secara berkala disertai sakit kepala, tampak pucat dan lemah karena kurang darah, mual – muntah, tidak nafsu makan, kadang – kadang diare dan nyeri diseluruh tubuh.

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya, parasit malaria harus hidup dalam dua tahap yaitu tahap dalam tubuh nyamuk dan tahap dalam tubuh manusia. Di dalam tubuh nyamuk, parasit malaria berubah menjadi parasit yang siap menularkan kepada orang sehat. Di dalam tubuh manusia, parasit masuk ke hati kemudian memperbanyak dirinya, membelah diri dan masuk ke dalam darah merah. Di dalam darah manusia, parasit berkembang menjadi dua jenis parasit yaitu parasit yang siap menularkan melalui gigitan nyamuk dan penyakit yang siap merusak sel –sel darah merah.


Nyamuk anopheles dapat berkembang biak di air tawar, payau dan asin dan umumnya ditemukan di daerah – daerah yang terdapat genangan air seperti rawa – rawa, muara sungai, sawah, tambak, saluran irigasi dan mata air. Nyamuk anopheles hanya menggigit pada malam hari, bila hinggap atau menggigit posisi tubuhnya menungging.

Untuk mencegah terkena malaria, maka dapat dilakukan :
  1. Menghindari atau mengurangi gigitan nyamuk malaria dengan tidur dalam kelambu, mengolesi badan dengan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan kubang ventilasi dan menjauhkan kandang ternak dari tempat tinggal.
  2. Membersihkan tempat – tempat hinggap atau istirahat nyamuk dan memberantas sarang nyamuk
  3. Membunuh nyamuk dengan cara pengasapan atau fogging
  4. Membunuh jentik nyamuk dengan menyemprotkan obat anti larva (jentik) pada genangan air, dan menebar ikan pemakan jentik nyamuk
  5. Memberikan obat pencegahan malaria pada ibu hamil

Untuk melindungi masyarakat terutama bayi, balita dan ibu hamil yang sangat rentan terhadap malaria maka dapat digunakan kelambu berinsektisida (Long Lasting Insecticide Nets – LLINS). Kelambu ini sudah dilapisi dengan insektisida oleh pabrik kelambu. Penggunaannya mudah, aman dan tidak berbahaya bagi manusia karena sebelum di pakai sudah diteliti dan dinyatakan aman untuk dipakai.

Keuntungan menggunakan kelambu malaria adalah nyamuk tidak akan mendekat apabila kelambu sudah terpasang (mempunyai efek untuk mengusir nyamuk/repeller), nyamuk akan mati jika menempel pada kelambu, kelambu juga aman jika terkena gigitan anak – anak. Namun demikian orang tua harus mengawasi agar hal tersebut tidak terjadi. Cara merawat kelambu :
  • Bila kotor, kelambu dapat dicuci sekurang – kurangnya 4 bulan sekali dengan air dingin dan jangan menggunakan sabun atau deterjen karena dapat menghilangkan racun nyamuknya.
  • Keringkan kelambu di tempat yang teduh, jangan terkena sinar matahari langsung.
  • Jangan mencuci kelambu di kali atau sungai karena dapat membunuh ikan kecil dan mencemari air.
  • Jahit atau tambal kelambu yang sobek agar nyamuk tidak dapat masuk.
Demikian informasi tentang malaria. Penyakit ini mempengaruhi tingginya angka kematian bayi, balita dan wanita hamil serta menurunnya produktivitas sumber daya manusia. Luasnya wilayah endemis malaria dan keterbatasan fasilitas/layanan kesehatan yang tersedia juga menyebabkan infeksi malaria cukup tinggi di indonesia. Oleh sebab itu perlu adanya kesadaran dan keperdulian masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya penanggulangan malaria. Mulai dengan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar kita.

Sumber : Intisari dari berbagai artikel.  

Informasi Tentang Demam Berdarah

By // Tidak ada komentar:
Aedes_aegypti -Source : Wikipedia Commons
Demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue. Penyakit demam berdarah (sering disebut DB atau DBD) menyebabkan demam dan dapat menimbulkan pendarahan. Virus dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini sensitif terhadap suhu, suhu yang disukai nyamuk ini adalah 22 – 24 derajat celcius, oleh karena itu mereka cenderung tidak keluar pada siang hari yang panas dan malam hari yang dingin. Mereka hanya beraktifitas pada pagi dan sore hari.

Gejala awal demam berdarah adalah tubuh mengalami panas tinggi secara mendadak selama 2 sampai 5 hari, fisik tampak lemah dan lesu, pada kulit terlihat bintik – bintik merah dan rasa nyeri pada ulu hati. Kemudian gejala lanjutan dari penyakit demam berdarah adalah terjadinya pendarahan di hidung (mimisan) dan di bawah kulit, kadang terjadi muntah. Bila penyakit sudah parah, penderita akan gelisah, tangan dan kaki dingin serta berkeringat. Bila tidak segera diberi pertolongan dapat menyebabkan kematian. Pada tahap ini jika dilakukan pemeriksaan laboratorium akan ditemukan peningkatan nilai hematokrit dan penurunan angka trombosit.

Pertolongan pertama yang dapat diberikan pada saat muncuknya gejala awal demam berdarah adalah memberikan minun sebanyak mungkin, mengkompres agar suhu tubuh panasnya turun, memberikan obat penurun panas. Kemudian jika panas nya tetap tidak turun maka segeralah membawa ke puskesmas atau rumh sakit terdekat.


Ciri – ciri nyamuk demam berdarah :
  1. Nyamuk demam berdarah berwarna hitam dengan belang (loreng) putih pada tubuhnya
  2. Mampu terbang setinggi 100 meter
  3. Aktif menggigit pada pagi hari dan sore hari
  4. Tempat hinggap yang disukai adalah benda – benda menggantung seperti pakaian, kelambu atau tumbuhan di dekat tempat mereka berkembang biak.
  5. Jentik nyamuk bergerak aktif dari bawah ke atas permukaan air secara berulang.
Menurut Dr. Budi Haryanto, SKM, MSPH, MSc, peneliti perubahan iklim dan kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia, Hujan ringan disertai dengan cuaca panas berhari – hari setelahnya telah meningkatkan resiko terkena penyakit demam berdarah. Karena adanya genangan air yang cenderung menetap dan memungkinkan nyamuk untuk berkembang – biak. Nyamuk demam berdarah suka berkembang biak di tempat – tempat yang dapat menampung air seperti drum, bak mandi, ember, kaleng dll. Menurut Dr Budi Dr. Budi Haryanto, perubahan iklim dan meningkatnya suhu bumi juga mengakibatkan telur nyamuk saat ini menetas lebih cepat yaitu sekitar 4 -5 hari dari sebelumnya sekitar 14 hari dari bertelur hingga menjadi nyamuk dewasa. Hal ini meningkatkan resiko infeksi demam berdarah dan meluasnya daerah yang berpotensi terjangkit demam berdarah di daerah yang sebelumnya bersuhu dingin menjadi bersuhu lebih panas seperti daerah puncak, ciawi.

Menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu cara mencegah demam berdarah. Yaitu dengan mencegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah di lingkungan kita. Program lingkungan yang melibatkan peran aktif masyarakat dan tepat guna adalah program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). PSN adalah kegiatan pemberantasan jentik di tempat nyamuk berkembang biak dengan cara 3Mplus. Yaitu tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan menghindar gigitan nyamuk dengan cara -  cara : Menguras (M1) dan menyikat tempat –tempat penampungan air, Menutup (M2) rapat – rapat tempat penampungan air, Mengubur (M3) atau menyingkirkan barang – barang bekas yang dapat menampung hujan. Kemudian tindakan tambahan (Plus) yang dilakukan adalah memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk dengan menebar bubuk temaphos (abate) atau altosid di tempat air yang sulit di kuras, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, mengusir nyamuk dengan obat nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi dan tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar.


Untuk wilayah yang ditemukan 3 kasus positif DBD dengan radius 100 meter (40 rumah) dan bila di daerah  tersebut banyak jentik nyamuk DBD maka dapat dilakukan pengasapan atau fogging di wilayah tersebut.

Penyakit demam berdarah belum ada obatnya dan vaksin untuk pencegahannya juga belum ada. Indonesia juga merupakan daerah endemik demam berdarah sehingga masyarakt indonesia harus selalu waspada terhadap penyakit demam berdarah yang muncul setiap tahunnya. Yang dapat kita lakukan adalah menjaga kesehatan lingkungan dengan melakukan pemberantasan nyamuk demam berdarah dengan 3Mplus.

Sumber : Intisari dari berbagai artikel.  

Informasi Tentang HIV dan AIDS

By // Tidak ada komentar:
World Aids Day Ribbon - commons.wikimedia.org
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu kondisi ketika limposit dan sel – sel darah putih mengalami kerusakan sehingga melemahkan sistim pertahanan alami tubuh. Setelah sistim sistem pertahanan alami tubuh lumpuh, penderita biasanya akan meninggal karena suatu penyakit (disebut penyakit sekunder/opportunistik) yang seharusnya dapat dibasmi oleh tubuh apabila sistim pertahan tubuh individu tersebut masih baik.

Penyebab AIDS adalah Virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus) yang masuk ke dalam tubuh manusia dan melumpuhkan sistim kekebalan tubuh. Ada 2 tipe HIV yaitu HIV-1 dan HIV-2, yang menyerang salah satu sel darah putih, yaitu sel limfosit. Penderita HIV belum tentu akan berlanjut ke fase AIDS, sedangkan penderita AIDS sudah pasti mengidap HIV.

Cara penularan HIV :

HIV ditularkan dengan kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, melalui :

1.    Hubungan seksual berganti – ganti pasangan.
Makin banyak pasangan seks melakukan aktivitas seksual (kontak langsung dengan cairan vagina, air mani dan cairan pra-ejakulasi), semakin besar resiko terinfeksi HIV. Apalagi jika pasangan terkena IMS (Infeksi Menular Seksual) yang menyebabkan luka dan jaringan tubuh yang terbuka, ini dapat menjadi pintu masuknya HIV.

2.    Penggunaan jarum suntik narkoba, tindik dan tatto yang tidak steril/bergantian.
Sisa darah yang tertinggal pada jarum sangan potensial menularkan HIV jika tidak steril.

3.    Ibu ke bayinya.
Bisa terjadi selama proses kehamilan, bersalin dan menyusui.

4.    Transfusi darah tanpa screening
Penularan HIV melalui transfusi darah akan terjadi bila darah yang didonorkan tidak discreening terlebih dahulu atau pendonor yang terinfeksi HIV pada periode jendela bisa jadi tidak terdeteksi keberadaan virusnya sehingga berpotensi menularkan HIV.

HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk atau serangga lainnya, bersalaman atau berpelukan, batuk atau bersin, memakai fasilitas umum seperti toilet dan kolam renang, berbagi makanan atau menggunakan alat makan bersama. Semua kegiatan tersebut aman dilakukan selama tidak ada sarana perpindahan cairan tubuh dan darah.

Proses HIV menjadi AIDS

Fase Pertama (mulai tertular HIV atau Periode Jendela)
HIV masuk dalam tubuh manusia. Pada fase ini tidak terdapat tanda – tanda khusus. Orang yang tertular HIV tetap tampak sehat dan merasa sehat. Periode Jendela adalah masa antara masuknya HIV ke dalam tubuh manusia sampai terbentuknya antibodi (penangkal) terhadap HIV dalam darah. Periode Jendela ini bisanya antara 8 – 12 minggu. Meskipun pada fase ini belum menunjukkan gejala, namun orang ini sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain. Bila dilakukan test darah untuk HIV, hasil test mungkin masih negatif karena antibodi terhadap HIV belum terdeteksi dalam darah.

Fase Kedua (HIV Positif tanpa gejala, umumnya 3 – 10 tahun, tergantung stamina tubuh)
Pada fase ini walaupun orang yang tertular terlihat sehat dan merasa sehat, HIV sedang berkembang biak dalam tubuh. Bila dilakukan test darah untuk HIV, antibodi sudah terdeteksi karena telah terbentuk antibodi terhadap HIV dalam darah atau disebut HIV positif.


Fase ketiga (muncul gejala)
Sistem kekebalan tubuh menurun, mulai muncul gejala – gejala penyakit akibat infeksi HIV. Contohnya pembengkakan kelenjar getah bening pada seluruh tubuh, flu dan diare terus menerus.

Fase keempat (AIDS)
Pada fase ini sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah, kemudian mulai muncul gejala  - gejala infeksi sekunder/opportunistik (infeksi yang muncul karena sistem ketebalan tubuh lemah) contoh : infeksi paru (TBC), infeksi jamur pada mulut (sariawan yang sangat parah), kanker kulit (sarkoma kaposi) dll.


Demikianlah informasi seputar HIV dan AIDS, untuk mengingatkan, sebelum HIV berubah menjadi AIDS (umumnya 5-10 tahun) tidak ada tanda – tanda khusus pada orang yang tertular HIV, orang yang tertular HIV tampak sehat dan merasa sehat. Namun demikian, orang yang terinfeksi HIV tetap dapat menularkan HIV kepada orang lain. Untuk mencegah tertular virus HIV sebaiknya tidak melakukan seks sebelum menikah, bersikap setia dengan pasangan/tidak berganti – ganti pasangan seksual, tidak menggunakan jarum suntik narkoba secara bergantian dan gunakan jarum tindik tatto yang steril.

Semua orang bisa terkena HIV dan AIDS tanpa membedakan jenis kelamin, usia, suku, agama, ras, pendidikan, pekerjaan dll. Saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan HIV dan AIDS. Yang sudah ditemukan adalah obat ARV (Anti Retro Viral) yaitu obat untuk mengendalikan jumlah virus HIV dan meningkatkan kualitas hidup ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS). Jadi tetaplah menjaga kesehatan, stay safe, support dan hormatilah mereka yang hidup dengan ODHA.

Sumber : Intisari dari berbagai artikel. 

Diberdayakan oleh Blogger.