Informasi Tentang Demam Berdarah

By
Aedes_aegypti -Source : Wikipedia Commons
Demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue. Penyakit demam berdarah (sering disebut DB atau DBD) menyebabkan demam dan dapat menimbulkan pendarahan. Virus dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini sensitif terhadap suhu, suhu yang disukai nyamuk ini adalah 22 – 24 derajat celcius, oleh karena itu mereka cenderung tidak keluar pada siang hari yang panas dan malam hari yang dingin. Mereka hanya beraktifitas pada pagi dan sore hari.

Gejala awal demam berdarah adalah tubuh mengalami panas tinggi secara mendadak selama 2 sampai 5 hari, fisik tampak lemah dan lesu, pada kulit terlihat bintik – bintik merah dan rasa nyeri pada ulu hati. Kemudian gejala lanjutan dari penyakit demam berdarah adalah terjadinya pendarahan di hidung (mimisan) dan di bawah kulit, kadang terjadi muntah. Bila penyakit sudah parah, penderita akan gelisah, tangan dan kaki dingin serta berkeringat. Bila tidak segera diberi pertolongan dapat menyebabkan kematian. Pada tahap ini jika dilakukan pemeriksaan laboratorium akan ditemukan peningkatan nilai hematokrit dan penurunan angka trombosit.

Pertolongan pertama yang dapat diberikan pada saat muncuknya gejala awal demam berdarah adalah memberikan minun sebanyak mungkin, mengkompres agar suhu tubuh panasnya turun, memberikan obat penurun panas. Kemudian jika panas nya tetap tidak turun maka segeralah membawa ke puskesmas atau rumh sakit terdekat.


Ciri – ciri nyamuk demam berdarah :
  1. Nyamuk demam berdarah berwarna hitam dengan belang (loreng) putih pada tubuhnya
  2. Mampu terbang setinggi 100 meter
  3. Aktif menggigit pada pagi hari dan sore hari
  4. Tempat hinggap yang disukai adalah benda – benda menggantung seperti pakaian, kelambu atau tumbuhan di dekat tempat mereka berkembang biak.
  5. Jentik nyamuk bergerak aktif dari bawah ke atas permukaan air secara berulang.
Menurut Dr. Budi Haryanto, SKM, MSPH, MSc, peneliti perubahan iklim dan kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia, Hujan ringan disertai dengan cuaca panas berhari – hari setelahnya telah meningkatkan resiko terkena penyakit demam berdarah. Karena adanya genangan air yang cenderung menetap dan memungkinkan nyamuk untuk berkembang – biak. Nyamuk demam berdarah suka berkembang biak di tempat – tempat yang dapat menampung air seperti drum, bak mandi, ember, kaleng dll. Menurut Dr Budi Dr. Budi Haryanto, perubahan iklim dan meningkatnya suhu bumi juga mengakibatkan telur nyamuk saat ini menetas lebih cepat yaitu sekitar 4 -5 hari dari sebelumnya sekitar 14 hari dari bertelur hingga menjadi nyamuk dewasa. Hal ini meningkatkan resiko infeksi demam berdarah dan meluasnya daerah yang berpotensi terjangkit demam berdarah di daerah yang sebelumnya bersuhu dingin menjadi bersuhu lebih panas seperti daerah puncak, ciawi.

Menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu cara mencegah demam berdarah. Yaitu dengan mencegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah di lingkungan kita. Program lingkungan yang melibatkan peran aktif masyarakat dan tepat guna adalah program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). PSN adalah kegiatan pemberantasan jentik di tempat nyamuk berkembang biak dengan cara 3Mplus. Yaitu tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan menghindar gigitan nyamuk dengan cara -  cara : Menguras (M1) dan menyikat tempat –tempat penampungan air, Menutup (M2) rapat – rapat tempat penampungan air, Mengubur (M3) atau menyingkirkan barang – barang bekas yang dapat menampung hujan. Kemudian tindakan tambahan (Plus) yang dilakukan adalah memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk dengan menebar bubuk temaphos (abate) atau altosid di tempat air yang sulit di kuras, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, mengusir nyamuk dengan obat nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi dan tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar.


Untuk wilayah yang ditemukan 3 kasus positif DBD dengan radius 100 meter (40 rumah) dan bila di daerah  tersebut banyak jentik nyamuk DBD maka dapat dilakukan pengasapan atau fogging di wilayah tersebut.

Penyakit demam berdarah belum ada obatnya dan vaksin untuk pencegahannya juga belum ada. Indonesia juga merupakan daerah endemik demam berdarah sehingga masyarakt indonesia harus selalu waspada terhadap penyakit demam berdarah yang muncul setiap tahunnya. Yang dapat kita lakukan adalah menjaga kesehatan lingkungan dengan melakukan pemberantasan nyamuk demam berdarah dengan 3Mplus.

Sumber : Intisari dari berbagai artikel.  

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.