Masalah pada kulit bayi yang sering terjadi

By
Kulit manusia berfungsi sebagai pelindung dari segala macam elemen, dari sinar matahari hingga bakteri. Namun kulit membutuhkan kurang lebih 1 tahun agar dapat berkembang dan berfungsi secara efektif. Setelah 1 tahun biasanya kulit bayi menjadi lebih tebal dan lebih tahan atas ruam – ruam yang umum terjadi pada kulit. Pada masa awal kehidupannya tersebut (0 - 5 tahun) maka anak kemungkinan dapat mengalami masalah pada kulitnya, jadi sangat penting untuk mempelajari apa saja itu dan cara mengatasinya. Dari berbagai hal yang dapat terjadi, berikut ini adalah masalah yang umumnya terjadi pada kulit bayi dan cara mengatasinya :

1.    Biang keringat (Prickly heat, Miliaria, Heat rash)

Indikatornya :
Jika bayi mengenakan terlalu banyak lapisan pakaian atau cuaca sedang panas kulitnya akan terlihat merah. Kondisi ini disebut biang keringat. Biang keringat timbul karena kelenjar keringat bayi belum bekerja sempurna, oleh sebab itu belum dapat mendinginkan tubuh saat suhu tubuh terlalu tinggi. Terbentuknya lepuh – lepuh halus sebesar jarum pentul dan tampak bintik – bintik merah berukuran kecil yang terlihat tersebar di daerah kulit yang berkeringat, terutama di wajah, leher, bahu dan dada. Apalagi pada lipatan tubuh.

Solusinya (cara mengatasinya) :
Membilas keringat dapat menyegarkan kulit bayi, tetapi yang lebih penting, usahakan untuk tidak mengenakan pakaian berlapis – lapis pada bayi atau menggunakan bed cover yang tebal. Berikan banyak minum kepada bayi untuk menjaga kadar cairan dalam tubuhnya. Jangan biarkan bayi menjadi kepanasan. Periksa suhu udara dalam kamar bayi. Gunakan pakaian yang sejuk, nyaman dan longgar. Gunakan baby powder agar bayi tetap segar.

2.    Kerak kepala (Cradle cap)

Indikatornya :
Pada bayi baru lahir biasa terdapat kerak kepala, bentuk kerak kepalanya seperti area kemerahan, tampak bersisik tebal dan berminyak di kulit kepala. Kemudian sisik ini dapat dengan mudah mengelupas dan mudah digaruk seperti halnya ketombe namun kadang – kadang terkelupasnya kerak kepala diikuti dengan beberapa helai rambut bayi yang ikut tercabut. Kerak kepala dapat terjadi di seluruh kepala bayi dan juga dapat muncul di wajah, leher dan hidung bayi.

Solusinya (cara mengatasinya) :
Cuci rambut bayi dengan teratur dan gunakan sisir yang lembut untuk melepaskan sisik kerak kepala tersebut. Oleskan baby oil pada kerak kepala, diamkan sebentar kemudian bersihkan rambut dengan menggunakan baby shampo. Hindari mengelupas kerak kepala dengan paksa.

3.    Kulit kering (Dry skin)

Indikatornya :
Kulit kering biasanya disebabkan oleh kekurangan air di lapisan pelindung sebum atau minyak. Kondisi ini bisa bawaan atau disebabkan oleh cuaca dingin dan berangin. Suhu dalam ruangan yang panas dan kering juga dapat menyebabkan kulit kering. Hal ini juga dapat disebabkan oleh bahan kimia yang terkandung dalam sabun dan busa mandi yang mengurangi kandungan minyak dan melarutkan lapisan sebum. Kulit kering dapat diketahui berupa permukaan kulit terasa kasar dan kadang agak melepuh.

Solusinya (cara mengatasinya) :
Saat terlihat tanda pertama kekeringan pada kulit, oleskan pelembab berbahan dasar minyak atau air pada bagian kulit yang kering. Hindari penggunaan busa mandi dan sabun saat kulit kering. Lindungi kulit bayi saat cuaca dingin dan berangin.
Gunakan baby lotion setiap selesai mandi. Dapat diulangi jika kulit terasa kering.

4.    Lecet (Blister)

Indikatornya :
Kulit bayi yang basah dan lembab dapat mudah menjadi lecet dan dapat membuat kulit menjadi terbuka. Kulit yang terbuka ini memudahkan terinfeksi bakteri. Indikasinya kulit tampak merah dan terdapat luka. Sering di jumpai pada anus bayi.

Solusinya (cara mengatasinya) :
Pastikan kulit bayi selalu dalam keadaan kering, karena jika tidak kering akan mudah menyebabkan lecet. Gunakan baby lotion atau baby cream pada daerah kulit yang merah (namun tidak luka).

5.    Jerawat bayi (Infant acne)

Indikatornya :
Jerawat bayi biasanya muncul di pipi bayi namun dapat juga muncul di dahi, dagu dan punggung. Jerawat bayi dapat terlihat lebih jelas ketika ia demam, ketika kulit bayi teriritasi air liur, ketika sisa susu tertinggal di kulit atau kontak dengan bahan kain yang kasar atau kain yang di cuci dengan deterjen yang terlalu keras.
Tampak bintik – bintik kecil pada permukaan kulit seperti jerawat pada orang dewasa.

Solusinya :
Gunakan baby cream untuk kulit yang berjerawat

6.    Gigitan serangga (Insect bites)

Indikatornya :
Biasanya bayi yang terkena gigitan serangga tidak perlu ke dokter. Namun jika kemudian terdapat infeksi, harap segera membawa bayi ke dokter anak. Gejala infeksi dapat berupa area kemerahan pada kulit bertambah besar, terjadi pembengkakan dan bernanah.
Bagian yang tergigit tampak merah dan meninggalkan bekas

Solusinya (cara mengatasinya) :
Gigitan serangga dapat menyebabkan rasa gatal dan benjolan pada kulit bayi. Hal ini tentunya membuat bayi tidak nyaman. Solusinya, gunakan kompres dingin untuk meredakan rasa gatal, kemudian coba hindarkan bayi dari menggaruk bekas gigitan serangga tersebut. Potong kuku bayi agar bayi tidak menggaruk kepala terlalu keras.
Gunakan baby cream untuk kulit yang digigit serangga.

7.    Ruam popok (diaper Rash)

Indikatornya :
Ruam popok umumnya disebabkan oleh reaksi kulit terhadap urin dan kotoran dan terlihat dari lokasi kulit yang memerah di bagian yang terkena popok. Ruam popok ini biasanya terjadi pada kulit daerah lipatan, bagian selangkangan dan daerah bokong tampak merah, kadang berair. Kemerahan pada area ini biasanya terjadi karena iritasi kulit oleh popok bayi yang terlalu ketat atau popok bayi yang terlambat diganti ketika sudah penuh.

Solusinya (cara mengatasinya):
Area sekitar popok bayi yang basah dan lembab memudahkan terjadinya iritasi, untuk menghindarinya adalah dengan membersihkan daerah kelamin dan selangkangan dengan benar setelah buang air besar atau kecil, dan segera keringkan. Ganti popok segera ketika popok basah dan biarkan bayi tanpa popok sesering mungkin. Gunakan baby cream sebelum menggunakan popok untuk pencegahan. Jika terjadi ruam popok gunakan diaper rash cream untuk mengobati.

Catatan :
Bila semua indikator terus berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter.

Sumber :
Johnson – johnson, Panduan Perawatan bayi.
Kamus Perkembangan Bayi dan Balita, Practical Parenting, Esensi – Penerbit Erlangga, 2006

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.